Jumat, 10 Agustus 2012

Goresan Sejarah

 kebahagiaan yang tampak tak semestinya diumbar
menutupi luka yang membekas hingga meremukkan jantung dan hati
ibu pertiwi berteriak tapi tak ada yang mendengar
senyum polos tapi menusuk

andai bendera dapat bicara
andai waktu dapat diputar
hanya langit dan tempat ini yang menyaksikan
hati, mata, dan telinga pura-pura menutup seakan buta dan tuli

melayang bebas membayangkan yang pernah terjadi
seolah nyata didepan mata
pertempuran, air mata, dan darah amat tampak
dengan sekejap bayangan itupun menghilang
hanya bekas dan kenangan yang ada
menggoreskan tinta sejarah di tempat ini 


Kamis, 01 Maret 2012

Tikus Tak Berkepala

semakin berisik dan semakin gaduh negara ini
dewi pembohong itulah sebutannya kini
hitam dan putih sulit dikenali
fitnah dan cacian katanya
berlindung diri dari besarnya tembok hati
bicara berputar - putar tanpa kami tau mana itu putih
memberontak didalam diri
menangis melihat kondisi ini
jika memang dirinya hitam apa buktinya
dan jika memang dirinya putih apa yang membedakannya
gatal dan lelah hati ini terasa
mereka yang pintar terlihat bodoh dihadapan kami
kemana lagi kami dapat menumpukan harapan kami
menginjak kepala membunuh harga diri bangsa
bicara seolah tuhan yang tak pernah melakukan sebuah kesalahan
sibuk membela diri sendiri
tercoreng nama baik bangsa dihadapan si hidung mancung
negara merangkak sulitnya untuk berdiri kembali
gedung megah dengan fasilitas tertumpah ruah
semakin membabibutakan mereka
tikus tanpa kepala masih saja menggerogoti negaraku
kembalikan kedamaian bumi pertiwiku
dasar tikus - tikus brengsek tak berkepala

Jumat, 24 Februari 2012

Tikus Negaraku

gedung - gedung megah membentang luas
sang pencakar langit dengan gagah berdiri
barang - barang mewah berjalan seolah menertawakan kami
mengenakan dasi dengan jas rapih
tak menyadari apa yg mereka pakai
rakyat mengigit kuku meringis kesakitan
mereka bagaikan orang tuli dan buta
hancurkan saja tanah airku ini
hancurkan!
tersenyum sinis memandang kami dibawah
menjajah negara bagai membinasakan dengan sekejap
tumpah darah dan keringat tak berarti kini
tikus - tikus brengsek berjas dan berdasi menghancurkan harapan kami
garuda hanya dapat memandangi tanpa dapat berkata
indonesia hanya menerima tanpa bertindak
dan benderaku sedari dulu berkibar kini menghilang

Senin, 20 Februari 2012

Garuda Menangis

panaskan semangatku untuk tak mudah padam
merdu kicauan burung menggetarkan
satu per-satu bunga berguguran
kini harapan bangsa berpaku pada bahunya
mengalir air mata bercampur darah termakan amarah
garuda tegak bediri seolah menangis
luka menganga tikus tertawa
kini merah putihku dikuasai iblis-iblis berwujud tikus
tikus tak punya malu dan tak punya kepala
aneh itulah menggambarkan negaraku saat ini
kejam itulah sebutan untuk dunia ini
dunia dimana tikus-tikus dapat bebas bergoyang
rakyat menangis merasakan gigitan tikus-tikus
kemana indonesiaku
dimana kedamaian merah putihku
dan kapan terakhir kali ku mendengar mereka berteriak MERDEKA!!!!

Minggu, 19 Februari 2012

Dia

sejuk udara menambah kecintaanku terhadap hidupku
petir serta kilat yang menyambar pagi ini semakin membuatku teringat akannya
aku bukanlah seorang pujangga dan aku juga bukanlah seorang yang puitis
curahan hati yang tertuang terasa semakin berhasrat
ingin ku gapai dan ingin ku raih hidupku
sulitnya mata terpejam saat malam hari menambah keheningan hati
tuhan tau apa yang kurasa
tulusnya serta semangat yang bergelora bagai api membara
cinta dan kasih sayang membangunkan aku dan menyadarkanku
jalan dengan merangkak menertawakan diri sendiri
duduk dan berdiri bagai kehidupan yang jatuh dan bangun
tak peduli rintangan dan resiko itulah tantangan
hidup dengan tujuan itulah diriku
orang lain tertawa disisiku itulah yang harus ku lakukan
dia mendengar semua dihatiku
dia tau apa yang ku mau
dia adalh penciptaku